Membenahi Sanitasi Kota Makassar: Langkah-Langkah Menuju Lingkungan yang Lebih Sehat

Menurut WHO, sanitasi merupakan usaha untuk mengawasi lingkungan fisik yang dapat berpengaruh terhadap manusia terutama pada hal-hal yang mempengaruhi efek dan merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sanitasi menjadi upaya menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat melalui pengawasan terhadap faktor lingkungan. Sanitasi bertujuan untuk mencegah manusia bersentuhan secara langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya, serta membudayakan hidup dengan bersih. Sanitasi meliputi aspek lingkungan fisik seperti tanah, air, dan udara, serta faktor-faktor disekitar lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia. 

Sanitasi menjadi satu aspek penting dalam pandangan Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan kebersihan dan sanitasi (Goal 6) adalah salah satu dari 17 tujuan SDGs yang bertujuan untuk memastikan akses universal dan adil terhadap air bersih dan sanitasi yang layak. Tujuan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah orang yang tidak memiliki akses ke sanitasi yang aman dan mempromosikan praktik sanitasi yang baik. Dalam pandangan SDGs, sanitasi yang baik dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, sanitasi yang baik harus menjadi prioritas dalam upaya mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Grafik 1. Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi dan
Memiliki Akses terhadap Sanitasi Layak (Persen) Tahun 2022
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Selatan (diolah), 2022

Pada tahun 2022, Sulawesi Selatan masuk dalam 5 besar persentase rumah tangga yang memiliki sanitasi yang layak dengan peringkat ke 4. Persentasenya sebesar 92,24 persen. Hal ini menandakan bahwa Sulawesi Selatan memasuki kategori sanitasi yang layak buat masyarakat setempat. 

Grafik 2. Persentase Rumah Tangga dan Memiliki Akses
Sanitasi Layak di Sulawesi Selatan (Persen)

Sumber: BPS Sulawesi Selatan (diolah), 2023

Berdasarkan grafik 1 diatas, persentase rumah tangga dan akses sanitasi yang layak di Sulawesi Selatan pada tahun 2020 hingga 2022 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2020 memiliki persentase sebesar 88,96 persen, tahun 2021 persentasenya sebesar 91,57 persen hingga tahun 2022 sebesar 92,24 persen. 

Grafik 3. Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses
Sanitasi Layak Menurut Kabupaten/Kota (Persen)

Sumber: BPS Sulawesi Selatan (diolah), 2023

Melihat grafik 3, secara umum persentase rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak di Kota Makassar mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam 3 tahun terakhir. Hal ini dibuktikan pada tahun 2020 sebesar 90,73 persen, meningkat pada tahun 2021 sebesar 93,75 persen hingga pada tahun 2022 sebesar 93,83 persen. Persentase tersebut masih dapat meningkat dengan perbaikan dan evaluasi program dan kebijakan pada tahun berikutnya.


sumber: https://lestari.kompas.com/read/2024/02/18/122831386/pengelolaan-air-limbah-di-makassar-selesai-dibangun-minimalisasi-pencemaran

Peningkatan persentase rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak di Kota Makassar sejalan dengan program dan kebijakan layanan sanitasi yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar. Mengutip dari berita Kompas pada tahun 2023, Pemerintah Kota Makassar semakin komitmen meningkatkan layanan sanitasi dengan meresmikan Sistem Pengendalian Air Limbah Domestik (SPALD-T) di Kota Makassar bersama dengan Kementrian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya. Pembangunan SPALD-T Kota Makassar merupakan bagian dari Program Metropolitan Sanitation Managemen Investment Project (MSMIP) untuk meningkatkan pelayanan air limbah terpadu pada kawasan perkotaan dengan kapasitas 16.000 meter kubik per hari.

"Tujuan utamanya adalah untuk kualitas lingkungan yang lebih baik, karena permukiman semakin padat maka limbahnya juga bertambah. Jadi harus kita olah dulu sebelum masuk ke badan air,” kata Menteri Basuki. Pembangunan SPAL Domestik di Kota Makassar dinilai efektif karena menggunakan sistem Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dengan mereduksi Biological Oxygen Demand, denitrifikasi, dan mengurangi nitrogen.

    
sumber: https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2023/03/21/pemkot-makassar-dan-usaid-dorong-penyediaan-air-minum-aman/

Mengutip dari berita rakyatsulsel.fajar.co.id, USAID IUWASH Tangguh merupakan program yang berfokus pada penyediaan akses air minum dan sanitasi yang aman. Program ini juga merupakan percepatan dalam mencapai target SDGs pada goals keenam. "Tujuan kami adalah membantu Pemerintah Indonesia mencapai air minum aman di RPJMN 2024 dan SDGs 2030," ucap Regional Manager USAID IUWASH Tangguh, Rieneke Rolos.Adapun dukungan yang diberikan pihak USAID kepada Pemerintah  Kota Makassar adalah memberikan pendampingan kepada operator pengelola air, dalam hal ini Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar. 

USAID IUWASH akan memberikan bantuan teknis kepada pemerintah, sektor swasta, dan pemangku kepentingan masyarakat untuk mencapai empat tujuan:
1) Penguatan Tata Kelola dan Pembiayaan Sektor WASH dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA);
2) Peningkatan Akses Layanan Air Minum dan Sanitasi yang Aman, Berketahanan Iklim, dan Inklusif Masyarakat Miskin;
3) Peningkatan PSDA untuk Mendukung Layanan Air Minum yang Tangguh; dan
4) Peningkatan Adopsi Perilaku dan Peningkatan Partisipasi dan Peran Kepemimpinan Perempuan yang Berkontribusi pada Peningkatan WASH dan PSDA.


sumber: https://makassar.antaranews.com/berita/519426/usaid-iuwash-tangguh-sasar-lima-daerah-di-sulawesi-selatan

Mengutip dari makassar.antaranews.com, program USAID IUWASH Tangguh telah menargetkan lima kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan termasuk Kota Makassar.  Nawir Sikki dari USAID IUWASH dalam keterangannya di Makassar, Jumat, mengatakan kelima kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan itu yakni Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Takalar, dan Kabupaten Barru.

"Kami dengan Sekda telah menandatangani Rencana Kerja Tahunan (RKT) Program USAID IUWASH Tangguh. Ini menjadi kerja sama antara Pemerintah Amerika dan Indonesia," ujar Nawir Sikki.

Di era yang semakin berkembang. kesehatan semakin penting terkhusus pada sanitasi yang mesti diprioritaskan. Dengan meningkatkan layanan sanitasi yang baik, mengedukasi masyarakat terkait pentingnya sanitasi maka masyarakat akan memiliki akses sanitasi yang sehat, layak, dan aman sehingga menciptakan kesehatan masyarakat yang meningkat dan juga pembangunan yang berkelanjutan.  

Sumber:

https://lestari.kompas.com/read/2024/02/18/122831386/pengelolaan-air-limbah-di-makassar-selesai-dibangun-minimalisasi-pencemaran

https://rakyatsulsel.fajar.co.id/2023/03/21/pemkot-makassar-dan-usaid-dorong-penyediaan-air-minum-aman/

https://makassar.antaranews.com/berita/519426/usaid-iuwash-tangguh-sasar-lima-daerah-di-sulawesi-selatan

https://iuwashtangguh.or.id/

Publikasi Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka 2023

Comments

Popular Posts