SDGs: Membuka Pintu Menuju Masa Depan Berkelanjutan

    SDGs merupakan agenda pembangunan berkelanjutan berskala global. SDGs disepakati melalui sidang umum PBB pada 25 September 2015 di New York, Amerika Serikat yang dihadiri oleh kepala negara dan perwakilan dari 193 negara. SDGs memiliki periode dari tahun 2015 hingga 2030. Secara umum, SDGs memiliki tujuan untuk menghasilkan serangkaian tujuan yang mampu memenuhi berbagai isu permasalahan lingkungan, sosial, dan ekonomi
   SDGs adalah agenda pembangunan yang meneruskan seluruh dari MDGs termasuk pencapaian tujuan-tujuan yang tidak tercapai, terutama untuk menjangkau kelompok masyarakat yang sangat rentan. SDGs. jauh lebih luas daripada MDGs dan akan meneruskan prioritas-prioritas pembangunan meliputi penanggulangan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, dan gizi, serta tujuan-tujuan yang lebih luas dari ekonomi, sosial dan lingkungan dengan prinsip No One Left BehindPrinsip moral dari SDGs adalah tidak ada satupun negara yang berada pada kondisi tertinggal sementara negara lain menikmati kesejahteraan. Karena SDGs bersifat global, maka SDGs melibatkan seluruh negara baik negara maju maupun negara berkembang. 
   SDGs melibatkan seluruh aktor pembangunan, baik dari pemerintah, sektor swasta, organisasi kemasyarakatan (ormas) dan media, akademisi, pelaku usaha, masyarakat sipil dan lainnya. Sebagai program yang melanjutkan dari MDGs, SDGs memiliki goals atau tujuan yang lebih variatif dan indikator keberhasilan yang lebih kompleks. Jika MDGs hanya memiliki 8 goals, maka SDGs memiliki 17 goals atau tujuan yang harus dicapai. Diantaranya sebagai berikut 

1) Tanpa Kemiskinan
 Goals yang pertama adalah pengentasan kemiskinan dalam semua bentuk di manapun. Kemiskinan didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana seseorang mampu memenuhi kebutuhan dasar minimum yang dibutuhkan untuk hidup yang layak dan bermartabat. Dalam mendefinisikan kemiskinan itu tidak mudah, karena kemiskinan sendiri bersifat multidimensi. Oleh karena itu, pemerintah menyetujui mengukur kemiskinan dari sudut ekonomi dengan pendekatan uang.

2) Tanpa Kelaparan
   Goals kedua dari SDGs yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan. Menghilangkan kelaparan dan memastikan akses untuk semua orang, khususnya orang miskin dan dalam kondisi rentan, termasuk bayi, terhadap makanan yang aman dan bergizi.

3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera
  Goals ketiga dari SDGs adalah menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan semua penduduk di segala usia. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya perempuan yang meninggal dari suatu penyebab kematian yang berkaitan dengan gangguan kehamilan atau penanganan (tidak termasuk kecelakaan, bunuh diri atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

4) Pendidikan Berkualitas
   Goals yang keempat dari SDGs berkaitan dengan pendidikan. Menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua orang. Asesmen Nasional (AN) merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AN: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Tujuan utama AN pada dasarnya adalah akan membentuk siswa penalar, sehingga dengan AN dapat dipetakan siswa menurut tingkat penalaran (kompetensi dasar) dalam literasi dan numerasi

5) Kesetaraan Gender
    Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan adalah goals kelima dari SDGs. Isu kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan ini penting, tidak hanya karena masalah kesehatan moral atau masalah masyarakat yang ditimbulkan, tapi juga karena ancaman kekerasan domestik yang membuat gerakan dan tindakan perempuan terbatas di dalam rumah sehingga membatasi pilihan hidup mereka. Global Burden of Disease mengestimasi bahwa lebih dari 30% perempuan >15 tahun mendapat pelecehan fisik atau seksual dari pasangannya selama masa hidup mereka. Mengetahui insiden dan prevalensi kekerasan menjadi langkah awal untuk memastikan kebijakan pencegahan tepat sasaran

6) Air Bersih dan Sanitasi Layak
   Goals dari SDGs yang keenam berkaitan dengan air bersih dan sanitasi. Menjamin Ketersediaan Serta Pengelolaah Air Bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua. Persentase rumah tangga yang menggunakan layanan air minum yang dikeloa secara aman diukur dengan persentase rumah tangga yang menggunakan sumber air minum layak (improved basic drinking water source), lokasi sumber berada di dalam atau halaman rumah, tersedia setiap diperlukan dan kuaitas sumber air memenuhi syarat kualitas air minum. Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. 

7) Energi Bersih dan Terjangka
    Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal, Berkelanjutan dan Modern untuk Semua adalah goals ketujuh dari SDGs. Memastikan akses universal ke layanan energi yang terjangkau, andal, dan modern. Meningkatkan secara substansial pangsa energi terbarukan dalam bauran energi global. Melipatgandakan laju peningkatan efisiensi energi secara global.

8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
 Goals yang kedelapan dari SDGs berkaitan dengan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua. Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi teknologi, termasuk melalui fokus pada sektor yang memberi nilai tambah tinggi dan padat karya. Meningkatkan secara progresif, hingga 2030, efisiensi sumber daya global dalam konsumsi dan produksi, serta usaha melepas kaitan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan the 10-Year Framework of Programs on Sustainable Consumption and Production, dengan negara-negara maju. 

9) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
   Membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri inklusif dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi. Pada tahun 2030, meningkatkan infrastruktur dan retrofit industri agar dapat berkelanjutan, dengan peningkatan efisiensi penggunaan sumberdaya dan adopsi yang lebih baik dari teknologi dan proses industri bersih dan ramah lingkungan, yang dilaksanakan semua negara sesuai kemampuan masing-masing.

10) Berkurangnya Kesenjangan
  Mengurangi kesenjangan intra dan antar negara adalah goals yang kesepuluh dari SDGs. Pada tahun 2030, memberdayakan dan meningkatkan inklusi sosial, ekonomi dan politik bagi semua, terlepas dari usia, jenis kelamin, disabilitas, ras, suku, asal, agama atau kemampuan ekonomi atau status lainnya.

11) Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan
    Pada tujuan ke 11 berkaitan dengan lingkungan hidup yang menyangkut kota, tempat tinggal, ruang hijau/publik, serta arus keluar masuknya penduduk. Menjamin perumahan dan layanan dasar yang layak, aman, dan terjangkau. Menyediakan akses transportasi yang aman, terjangkau, dan mudah diakses. Mengendalikan dampak lingkungan yang ada di perkotaan termasuk pengelolaan kualitas udara dan sampah kota. Meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan.

12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
      Penjaminan pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan adalah goals keduabelas dari SDGs. Mengurangi separuh limbah makanan global per kapita di tingkat ritel dan konsumen serta mengurangi kehilangan makanan di sepanjang rantai produksi dan pasokan, termasuk kehilangan pascapanen. Pengelolaan bahan kimia dan semua limbah yang ramah lingkungan yang baik. Mengurangi timbulan sampah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali.

13) Penanganan Perubahan Iklim
  Pengambilan tindakan yang cepat untuk mengatasi perubahan iklim beserta dampaknya. Memperkuat ketahanan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di semua negara. Mengintegrasikan langkah-langkah perubahan iklim ke dalam kebijakan, strategi, dan perencanaan nasional. Meningkatkan pendidikan, peningkatan kesadaran, dan kapasitas manusia dan kelembagaan dalam mitigasi, adaptasi, pengurangan dampak, dan peringatan dini perubahan iklim. 

14) Ekosistem Lautan
    Pelestarian dan pemanfaatan secara berkelanjutan mengenai sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan yang berkelanjutan. Mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi laut, khususnya yang berasal dari aktivitas di daratan, termasuk sampah laut dan polusi nutrisi. Mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pesisir secara berkelanjutan untuk menghindari dampak negatif yang signifikan, termasuk dengan memperkuat ketahanannya, dan mengambil tindakan untuk restorasi demi mencapai laut yang sehat dan produktif. 

15) Ekosistem Daratan
      Goals yang berikutnya berkaitan dengan ekosistem daratan. Memastikan konservasi, restorasi, dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem air tawar darat dan air tawar pedalaman serta jasanya, khususnya hutan, lahan basah, pegunungan, dan lahan kering, sesuai dengan kewajiban di bawah perjanjian internasional. Mendorong pelaksanaan pengelolaan berkelanjutan dari semua jenis hutan, menghentikan deforestasi, memulihkan hutan yang terdegradasi, dan secara substansial meningkatkan penghijauan dan reboisasi secara global. Memerangi penggurunan, memulihkan lahan dan tanah yang terdegradasi, termasuk lahan yang terkena dampak penggurunan, kekeringan dan banjir, dan berusaha untuk mencapai dunia yang netral terhadap degradasi lahan

16) Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh
    Mengurangi segala bentuk kekerasan dan tingkat kematian terkait di mana pun secara signifikan. Mengakhiri pelecehan, eksploitasi, perdagangan manusia dan segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak. Memajukan supremasi hukum di tingkat nasional dan internasional dan memastikan akses yang sama terhadap keadilan untuk semua. Secara substansial mengurangi korupsi dan penyuapan dalam segala bentuknya. Mengembangkan lembaga-lembaga yang efektif, akuntabel dan transparan di semua tingkatan. Memastikan akses publik terhadap informasi dan melindungi kebebasan fundamental, sesuai dengan undang-undang nasional dan perjanjian internasional. 

17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
     Goals yang terakhir dari SDGs berkaitan dengan kerjasama antar negara dalam mencapai tujuan terkhusus pada negara berkembang. Memperkuat mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui dukungan internasional kepada negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas domestik dalam pengumpulan pajak dan pendapatan lainnya. Mengadopsi dan menerapkan rezim promosi investasi untuk negara-negara kurang berkembang. Membantu negara-negara berkembang dalam mencapai keberlanjutan utang jangka panjang melalui kebijakan terkoordinasi yang bertujuan untuk mendorong pembiayaan utang, keringanan utang, dan restrukturisasi utang, sebagaimana mestinya, serta menangani utang luar negeri negara-negara miskin yang memiliki utang besar untuk mengurangi tekanan utang.  

Comments