Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang ada di Pulau Sulawesi. Di Provinsi Sulawesi Selatan terdapat berbagai macam pariwisata. Salah satu daerah yang sangat menarik dikunjungi adalah Toraja. Kata Toraja sudah tidak asing bagi telinga kita. Pengunjungnya bukan hanya dari wisatawan lokal saja, turis dari berbagai macam belahan dunia pun berbondong-bondong ingin berwisata ke Toraja.
Destinasi alam di Toraja tidak perlu diragukan. Salah satu cara kita menikmati keindahan alam disana adalah menikmati Toraja dari atas ketinggian sebuah gunung. Gunung yang dimaksud adalah Gunung Sesean yang menjadi titik tertinggi di Toraja. Gunung Sesean terletak di Desa Sesean, Toraja Utara dengan ketinggian 2100 meter diatas permukaan laut. Berkemah adalah pilihan tepat yang dilakukan jika kita ingin menikmati keindahan alamnya. Dari atas gunung, kita dapat melihat jelas hijaunya perbukitan yang mengelilingi Toraja dan pemukiman warga di Rantepao yang menjadi ibu kota Kabupaten Toraja Utara. Pada saat malam hari dengan cuaca mendukung, hamburan bintang dan Galaksi Bima Sakti dapat disaksikan dengan mata telanjang. Ditambah lagi, keesokannya dapat menikmati hangat suasana pagi saat sang fajar mulai terbit.
Meski tergolong sebagai spot wisata yang relatif baru, wisata alam yang tak boleh dilewatkan yaitu Lembah Ollon. Lembah Ollon berada berlokasi di Desa Buakayu, Kec. Bonggkaradeng, Tana Toraja. Kawasannya cukup curam sehingga perlu menggunakan mobil off-road atau motor trail untuk sampai ke sana. Rasa lelah setelah melakukan perjalanan akan terbayar dengan panorama yang menakjubkan dengan kontur bukit bak bukit Teletubbies dan sudut seciamik Patagonia di Argentina.
Wisata alam yang sangat terkenal di Toraja dan paling banyak dikunjungi adalah Negeri di Atas Awan Toraja. Negeri di Atas Awan Toraja berada pada ketinggian sekitar 1300 meter diatas permukaan laut yang berlokasi di Perkampungan Lolai, Kabupaten Toraja Utara. Di tempat ini, para wisatawan berbondong-bondong menyaksikan secara langsung matahari muncul secara perlahan dari hamparan gulungan awan putih di depan mata. Di sela-selanya pun terlihat puncak-puncak gunung yang menjulang tinggi dan kokoh. Jika wisatawan ingin menikmati matahari terbit, disarankan untuk menginap agar tidak ketinggalan untuk menyaksikan momen matahari terbit. Tak hanya menikmati matahari terbit, wisatawan dapat berburu foto. Pemandangan alam yang dimiliki Negeri di Atas Awan ini dapat dimanfaatkan wisatawan sebagai background foto seperti gambar diatas, Menparekraf Bapak Sandiaga Uno mengabadikan momen matahari terbit di Lolai.
Selain keindahan alam, Toraja memiliki kekayaan budaya yang masih memegang teguh ajaran leluhur. Wisata budaya itu adalah Ke'te Kesu'. Ke'te Kesu' adalah sebuah desa tradisional kuno yang tersembunyi di wilayah pegunungan Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Desa ini terletak di tengah-tengah hamparan sawah yang luas, dan merupakan desa tertua di distrik Sanggalangi. Desa ini berusia lebih dari 400 tahun, dan konon tidak berubah sama sekali dalam 400 tahun terakhir. Ke'te Kesu' berfungsi sebagai semacam museum hidup, di mana kita dapat merasakan langsung budaya dan tradisi masyarakat Toraja kuno. Kete Kesu mungkin paling dikenal karena ketertarikannya pada kematian, seperti yang ditunjukkan melalui upacara pemakaman yang mewah, kuburan gantung dan situs pemakaman yang dekoratif. Ke'te Kesu' dikatakan memiliki budaya megalitikum dan tradisi perayaan kematian yang paling terawat dengan baik di seluruh Toraja.
Gua-gua pemakaman Londa merupakan wisata budaya yang juga populer di Toraja. Tempat wisata Londa ditemukan di desa Sandan Uai, di Kecamatan Sanggalangi. Sebelum
masuk ke dalam goa, kita akan disuguhkan pemandangan yang unik di depan pintu
goa, yaitu terdapat banyak sekali tau-tau (patung, dalam bahasa
Toraja) yang menyerupai wajah asli orang yang meninggal. Untuk masuk ke
dalam Goa Londa ini, wisatawan harus menyewa penerangan yang akan dibawakan
oleh waga sekitar. Tidak hanya membawa lampu petromak, para warga di sini juga
menjadi guide untuk para wisatawan, maklum goa yang terbentuk secara alami
ini memiliki banyak lorong-lorong sempit dan juga batuan cukup licin dan
terjal yang bisa membahayakan para wisatawan.
Objek wisata religi yang tidak boleh dilewatkan ketika di Toraja adalah Patung Yesus Buntu Burake. Patung Yesus Buntu Burake berada di Kelurahan Buntu Burake, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. Patung ini sangat istimewa karena dibangun di ketinggian 40 meter di Bukit Buntu Burake, sebuah bukit karst yang menghadap Kota Makale. Dari kejauhan patung ini bisa terlihat dengan jelas dan megah. Tak heran jika kita mengunjungi tempat ini, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah dari Kota Makale serta deretan perbukitan di sekitarnya.
Toraja
memiliki tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat. Tradisi
inilah dapat menjadi objek wisata ketika kita ingin mengetahui tradisi yang
dimiliki masyarakat Toraja. Salah satu tradisi yang cukup populer adalah Rambu
Solo'.
Rambu Solo' merupakan
rangkaian upacara yang menyangkut kematian dan pemakaman manusia. Upacara
dilaksanakan setelah lewat tengah hari, sinar matahari mulai terbenam
menunjukkan kedukaan atas kematian/pemakaman manusia. Ritual/kurban persembahan
dari upacara ini dilakukan di sebelah barat tongkonan. Rambu Solo'/Aluk Rampe
Matampu' dianggap sebagai upacara untuk menyempurnakan kematian
seseorang. Rangkaian kegiatan upacara pemakaman Rambu Solo' sangat rumit
serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Di Toraja orang yang meninggal baru
akan dimakamkan berbulan-bulan setelah kepergiannya, Pihak keluarga membutuhkan
waktu mengumpulkan dana untuk upacara pemakaman. Besaran dana ini terkait
dengan tingkat upacara dan jumlah hewan yang akan dikurbankan. Untuk melihat
proses upacara Rambu Solo', kita dapat memesan tour guide untuk
membantu kita mencari upacara Rambu Solo' yang sedang dilaksanakan.
Objek wisata di Toraja sangat
banyak. Semua pariwisata yang terdapat di Toraja harus dijaga dan dikelola
dengan baik. Hal ini dilakukan karena pariwisata dapat berkontribusi besar
dalam perekonomian di Toraja. Oleh karena itu, peran pemerintah dan juga masyarakat
setempat sangat dibutuhkan agar perputaran ekonomi khususnya di bidang
pariwisata dapat berjalan dengan lancar.
Comments
Post a Comment