Mencari dan Terus Mencari
Unik dan spesial, suatu kata yang memiliki banyak makna. Manusia memiliki penafsirannya dalam mengartikan kata-kata tersebut. Bagiku, unik adalah sesuatu yang kita miliki yang tidak dimiliki oleh siapapun. Mengapa demikian?. Unik entah itu dari penampillannya, apa yang dia miliki, mungkin dari keterampilannya ataupun hal yang orang miliki membuat kita jenaka. Sederhananya saja, Tuhan menciptakan Adam dan Hawa bukan Adam dan Yanto.
Apakah orang kembar juga memiliki keunikan? Orang kembar juga memiliki keunikannya meskipun nampak rupanya terlihat sama tetapi juga memiliki perbedaan. Baik dari sifatnya, kebiasaan yang dimiliki, dan lain sebagainya. Menurut saya, segala keunikan yang dimiliki dari pribadi masing-masing tentu menjadi sesuatu yang patut disyukuri.
Saya mengenal komika sekaligus penyanyi yang bernama Davi Siumbing. Davi Siumbing bisa dikatakan memiliki keunikan yang mungkin tidak sering masyarakat lihat yaitu memiliki kelainan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir (sumbing). Beliau sering membawakan jokes tentang kekurangan yang dia miliki di stand up comedy dan penonton tertawa menyaksikan pertunjukannya. Selain itu, beliau mampu membuat karya lagu yang banyak orang berpikir bahwa "bagaimana mungkin seorang sumbing dapat bernyanyi?" tetapi beliau menunjukkan bahwa dia mampu menciptakan sebuah karya lagu dan didengar oleh jutaan orang. Hal tersebut menjadi ciri khasnya yang bahkan karena dia sumbing justru menghasilkan karya-karya yang luar biasa.
Dari setiap keunikan yang kita miliki juga memberikan manfaat yang baik. Keunikan dapat menjadi personal branding. Belajar dari Davi Siumbing, kekurangan yang dia miliki justru dia jadikan sebagai keunikan dan malah menjadi sebuah kelebihan. Karena itu, setiap keunikan yang dimiliki entah itu kekurangan atau pun kelebihan justru harus menjadi sesuatu hal yang dapat memberikan manfaat kepada semua orang.
Keunikan biasanya berkaitan dengan perbedaan. Tak sedikit di kalangan masyarakat memiliki mindset bahwa orang-orang yang memiliki keunikan "berbeda dari yang lain" dianggap sebagai kegagalan, suatu hal yang tidak boleh ada di dunia ini. Mengapa masih sering terjadi ya? Entahlah aku pun tak tau.
Keunikan dapat menjadi penanda/identitas bagi kita agar mudah dikenali oleh banyak orang. Misalnya calon presiden tahun ini, masing-masing memiliki keunikannya. Pak Ganjar dengan rupa rambut putihnya, Pak Prabowo dengan postur tubuhnya yang masyarakat katakan "Gemoy" dan Pak Anies, seorang intelektual yang memiliki kemampuan berkomunikasi sangat baik. Karena keunikan yang mereka miliki tersebut mampu menarik hati dan dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Apakah saya unik dan spesial?
Semasa waktuku memasuki bangku TK adalah perjalanan awal mempelajari berbagai hal yang ada di dunia ini. Salah satunya adalah belajar menulis. Teman-teman sebayaku menulis menggunakan tangan kanannya sementara saya menggunakan tangan kiriku. Ah sial, tiap kali diriku menggunakan tangan kiri selalu saja guruku mengambil pensilku dan menyuruhku menggunakan tangan kanan. Apa salahnya dengan hal tersebut? merugikan orang lain?. Berbeda itu tidak ada yang salah.
Masa SDku hanya bermain-main, belum memiliki hobi sama sekali dan masih bingung. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP. Di masa inilah saya menemukan diri saya. Saya mengenal musik dan menyukainya. Instrumen alat musik yang pertama saya kenal adalah cajon. Karena keseharianku sering membuat ketukan entah itu dari meja, kursi bahkan di paha layaknya seorang drummer yang lagi memainkan sebuah lagu. Saya mulai mengaplikasikannya di alat musik tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, saya kembali belajar alat musik yang lain. Gitar adalah alat musik kedua yang saya minati. Sempat menyerah karena rumit untuk mengingatnya dan bahkan ada teorinya. Namun, akhirnya saya melewati itu semua dan mampu memainkan alat musik tersebut. Musik adalah suatu wadah buatku untuk melepaskan segala emosional yang kumiliki dan takkan ada habisnya. Karena itu saya masih terus mempelajarinya.
Perjalanan tentang keunikan dan kespesialan dalam hidup ini tak kunjung habisnya apalagi proses ekspolarasinya mulai memuncak pada masa SMA. Saya mulai mengenali organisasi. Saya pertama kali mengikuti organisasi Paskibra. Tidak alasan yang jelas mengapa saya mengikuti organisasi tersebut tetapi saya belajar mengikuti setiap arahan dan pendidikan yang diberikan, mengikuti lomba-lomba dan banyak pengalaman yang menarik buat saya walaupun hanya 1,5 tahun. Gambar di atas adalah hari terakhir memakai PDU dan masih pandemi COVID-19.
Tak hanya organisasi Paskibra, saya juga mengikuti Persekutuan Kristen di SMA dan Persektuan Pemuda Kristen di gereja saya. Talenta bermusik yang kumiliki disalurkan ke Persekutuan ini untuk melayani dan memuji Tuhan bersama-sama. Tak sekedar belajar mengenai iman kekristenan, tetapi berbagai kegiatan seperti bakti sosial, pelatihan-pelatihan dan lain-lain bisa ikuti. Dari persekutuan ini, saya banyak belajar berbagai hal.
Semasa kuliah sekarang, saya mengikuti organisasi yang saya minati. Organisasi yang sama kuikuti dari SMA sama dengan yang sekarang. Rohkris atau Rohani Kristen, persekutuan yang berbeda menurutku. Berbeda dalam arti apa yang aku pelajari semasa di SMA ternyata masih kurang. Di Rohkris membuka cakrawala wawasanku yang belum pernah kupelajari.
Karena Rohkris, saya diberi kesempatan untuk ambil bagian dalam Perayaan Natal BPS pada Januari lalu. Pengalaman ini adalah sangat spesial menurutku dan membuatku semakin bersemangat dalam pelayanan. Bertemu dengan orang-orang hebat dan tak hanya sekedar pelayanan ibadah. Sharing tentang permusikan, pengalaman dari pegawai-pegawai yang sangat wah menurutku.
Apakah saya unik dan spesial?
Tentu saja. Segala bentuk yang Tuhan telah buat untukku menjadikan diriku seorang pribadi yang berharga di mata-Nya. Tuhan yang menciptakanku tak sama dari yang lain dan bukanlah suatu hal yang perlu dipertanyakan. Dan tentang keunikan dan kespesialan, semua manusia memilikinya. Tuhan tak pernah gagal, semua orang punya jalannya masing-masing.
Mencari dan terus mencari
Comments
Post a Comment